Monday, February 5, 2007

M2's Worst Movies of 2006


Bloodrayne, tanpa harus meringis, film ini sudah sangat mengenaskan

1. BLOODRAYNE

Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah yang terjadi pada aksi kelompok vampir adaptasi video game Bloodrayne. Yang namanya video game memang sulit diangkat ke film dengan reputasi minimal lumayan. Kebanyakan adaptasi video game terpuruk di bioskop. Bloodrayne mencoba peruntungannya sebagai tayangan film. Sialnya, sutradaranya adalah Uwe Boll yang terkenal dengan reputasi buruk di mata kritikus. Kabarnya saking kesal, Boll menantang setiap kritikus di atas ring tinju. Tindakan konyol ini justru menurunkan minat penonton untuk datang menonton filmnya. Jika The Departed unggul di hampir setiap segi, maka Bloodrayne gagal di setiap segi. Penampilan Kristana Loken, Michelle Rodriguez dan Michael Madsen dirusak film ini. Karisma aktor watak Ben Kingsley juga lenyap tak berbekas bagai dihisap habis vampir. Lebih baik menikmati kue bolu ketimbang menyaksikan karya Uwe Boll ini.

2. LITTLE MAN
Sesuai judulnya, film nepotisme buatan Wayans Family ini begitu ‘little’ di mata publik. Setelah merilis White Chicks yang kualitasnya sudah rendah itu, Keenen Ivory, Marlon dan Shawn Wayan malah memperendah lagi film terakhirnya ini. Ide mengubah Marlon Wayan menjadi sosok cebol sebesar balita bukannya menghadirkan kelucuan segar, malah menjadi tontonan yang menyebalkan. Di tahun ini film-film komedi banyak mengalami kemunduran signifikan. Big Momma’s House 2, Grandma’s Boy, Scary Movie 4 dan Date Movie menjadi saingan berat Little Man sebagai The Worst Comedy of the Year.

3. BASIC INSTINCT 2
Apa jadinya jika aktris yang sudah tak bisa dibilang muda lagi memohon produser agar dibuatkan sekuel dari film yang dulu mengangkat namanya? Basic Instinct 2 menjadi proyek yang jelas terlalu dipaksakan. Di sini Sharon Stone mengulang adegan kaki bersilang yang membuat namanya dikenal jadi ikon bintang sensual tahun 1990-an. Celakanya, penampilan Stone sudah tidak sesegar dulu lagi. Nilai minuspun bertambah ketika Michael Douglas yang karakternya tak tergantikan enggan tampil di sekuel yang dirilis terlalu jauh waktunya dari jilid pertamanya. Saking buruknya, pihak Sony melindungi film ini dengan cara sengaja tidak menampilkan screening-nya di hadapan kritikus. Namun tetap saja penonton umum yang menjadi penilai utama baik buruknya sebuah film.

4. THE WICKER MAN
Sutradara Neil LaBute tak mampu meremake film horor klasik buatan Inggris meskipun didukung Nicolas Cage sekalipun. Selain plotnya lemah dan alurnya yang membosankan, The Wicker Man menghadapi dilema ketidaksinkronan tema sewaktu menampilkan genre horor dan komedi sekaligus. Sama seperti yang terjadi pada Basic Instinct 2, pihak Warner Bros sengaja tidak membuka screening untuk para kritikus. Tindakan ini tentu saja tak mampu mengkatrol kualitas film ini hingga berakhir dengan total gross $23 juta saja. Film ini lebih pantas jika dijuluki “The Weaker Man”.

5. LADY IN THE WATER
Sepertinya M. Night Shyamalan sudah kehilangan sixth sense sewaktu menggarap film terbarunya ini. Sineas spesialis twist ending ini justru tidak menghadirkan adegan yang banyak ditunggu audience hanya karena alasan Lady in the Water adalah filmnya yang paling personal. Menyaksikan openingnya saja kita sudah tahu jalan cerita sampai endingnya yang mengecewakan. Parahnya lagi sang sineas ikutan tampil dengan akting pas-pasan bukan sekedar sebagai cameo tetapi dengan porsi yang lebih panjang. Kualitas akting Paul Giamatti dan Bryce Dallas Howard pun jadinya mubazir tertutup naskah yang biasa-biasa saja.


DISHONORABLE MENTION
- Big Momma’s House 2
- Eragon
- Date Movie
- Grandma’s Boy
- Fredomland


No comments: